Selasa, 06 April 2010

P3K Around Us

Ada beberapa mitos seputar perawatan pertama pada keadaan darurat. Namun, beberapa mitos itu ternyata tak bermanfaat, bahkan merugikan. Berikut adalah mitos-mitos yang kurang tepat beserta penanganan yang tepat.

*LUKA DAN GORESAN
Obat yang umum digunakan :: Hidrogen peroksida, Iodin, Alkohol, dan Obat Merah.
Jika luka tidak terbuka, Iodin memang obat paling OK untuk membunuh bakteri. Oleh karena itulah, dokter menggunakan larutan ini untuk membersihkan daerah yang akan dibedah. Tapi ketika ada luka terbuka, Iodin, Hidrogen Peroksida, dan Alkohol justru akan meracuni sel kulit dan memperlambat penyembuhan. Reaksi kimia yang terjadi tidak hanya membersihkan luka, tapi juga membunuh sel yang sehat. Rasa pedih akibat alkohol adalah tanda bahwa sel yang sehat ikut mati.
Iodin memang membunuh bakteri, tapi tidak membersihkan luka.Obat merah memang membunuh bakteri. Tapi obat ini mengandung merkuri (air raksa),yang merupakan zat beracun.
Lalu Bagaimana???
*Bersihkan luka dengan air mengalir sampai semua kotoran terlepas dari luka lalu tempelkan perban steril. Jika khawatir perbannya akan lengket, gunakan salep antibakteri yang mengandung bacitracin atau neomycin untuk melumasi daerah luka.

*LUKA BAKAR
Obat yang umum digunakan :: Mentega/margarin, pasta gigi.
Ternyata berbahaya jika luka bakar diberi mentega atau sikat gigi. Mentega justru dapat menginfeksi luka karena mentega adalah lingkungan yang bagus untuk pertumbuhan bakteri! Lalu bagaimana dengan pasta gigi?? Pasta gigi memang mendinginkan luka tapi juga bisa merusak jaringan kulit dan menimbulkan bekas.
Lalu Bagaimana???
*Siram luka dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi panas yang ada dan mengakhiri proses kerusakan yang ada. Air juga akan membersihkan daerah luka, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi rasa sakit. Lalu, bungkus luka dengan perban steril, dan jaga agar tetap bersih dan kering. Jika muncul benjolan, jangan pecahkan. Cairan di dalam benjolan itu steril. Cairan itu adalah perban alami bagi luka bakar.

*KERACUNAN
Obat yang umum digunakan ::
Sirup Ipecac
Sirup Ipecac membuat kita memuntahkan apapun yang kita telan. Tapi hal itu tidak efektif karena hanya mampu mengeluarkan 50-60% racun yang terserap tubuh dan menyebakan dehidrasi.
Lalu Bagaimana???
*Gunakan norit. Norit (mengandung arang aktif) akan menyerap racun yang tertelan tadi dan akan membantu mengeluarkannya dari tubuh. Lebih baik gunakan norit dalam bentuk bubuk dan jangan kapsul karena dalam bentuk kapsul diperlukan sekitar 50 butir untuk mendapatkan manfaat yang ada.


*PENDARAHAN
Obat yang umum digunakan :: TORNIKET
Torniket ternyata dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan jaringan atau bahkan dapat menyebabkan kehilangan bagian tubuh .
Lalu Bagaimana???
*Coba tekan langsung luka tersebut. Ini adalah metode yang direkomendasikan palang merah dan sekaligus merupakan solusi yang terbaik. Letakkan kain lembut yang bersih di atas luka dan tekan. Jangan lepaskan kain, walaupun jika sudah dipenuhi darah. Jika dibutuhkan, tumpuk lagi dengan kain baru. Cara ini akan menghentikan pendarahan dan mempercepat penyumbatan luka, tapi masih akan tetap menyuplai darah ke daerah lain.


*KEJANG
Jauhkan barang-barang keras dari sekitar tubuh korban.

Sanggalah kepala korban dengan bantal atau benda lain.
Tinggikan posisi kepala penderita,
angkat dagu, dan miringkan tubuh korban ke samping.
Cari bantuan dengan segera.

*SENGATAN LEBAH
Cabut penyengat dari tubuh korban dengan kuku. Letakkan es batu di atas luka. Waspadai reaksi tubuh korban sebagai gejala alergi.

*KEPANASAN

Bawa korban ke tempat yang sejuk dan beri minuman dingin atau minuman ber-ion.

*KEDINGINAN
Segera pakaikan jaket/selimut/apa saja untuk menghangatkan badan
.
Pada kasus ekstrem...peluk mereka dengan erat.
Hal ini agar mereka aliran panas tubuh.

*TERSEDAK
Jangan pukul punggung orang yang sedang tersedak. Anda justru akan membuat makanan penyebab tersedak masuk jauh ke kerongkongan si korban. Selama orang yang tersedak itu masih batuk-batuk, berbicara atau bernapas, biarkan dia batuk dengan keras untuk menghalau makanan dari tenggorokan. Lakukan pukulan pada bagian perut atau yang dikenal dengan metode Heimlich maneuver hanya jika korban berhenti bernapas.
Enam Langkah Heimlich Manuver:

Langkah pertama untuk mengambil ketika Anda melihat orang tersedak adalah untuk menelepon 911 dan kemudian memulai proses menghapus objek tersedak.

Langkah kedua adalah dengan berjongkok di belakang anak dan jika itu adalah orang dewasa berdiri tepat di belakang mereka dan mengambil posisi dengan memeluk mereka dari belakang.

Langkah ketiga, Anda harus menempatkan satu tangan di atas area pinggul dan tangan yang lain di tengah-tengah daerah perut.

Langkah keempat adalah untuk memberikan empat atau lima ke atas dengan kekuatan tekanan sehingga objek tersedak diusir keluar. Juga, mendorong orang untuk batuk objek secara serentak. Selain itu, Anda dapat mencoba untuk menghapus objek dengan menekan lutut ke dada mereka dan mendorongnya ke atas dengan kekerasan.

Ketika keempat langkah ini tidak berhasil, langkah kelima adalah menempatkan anak pada perut di pangkuan Anda dan meletakkan tangan di bawah area tempat bertemu iga tulang dada dan memberi pukulan keras yang kuat di bagian belakang. Hal ini dapat dilakukan dalam posisi miring pada orang dewasa. Namun, pastikan bahwa orang dewasa menghadap ke bawah sehingga objek langsung keluar dari mulut.

Langkah keenam adalah ketika objek yang dihapus Anda perlu terburu-buru mereka ke dokter untuk menyingkirkan segala luka. Ini juga merupakan ide yang baik untuk secara manual memeriksa apakah Anda dapat melihat objek tercekik di dalam mulut dan menghapus dengan jari Anda persis seperti bagaimana Anda mencoba untuk menghapus selai dari jar. Jari Anda harus berbentuk seperti kait. Jangan pernah mencoba untuk mendorong benda di dalamnya.

Taken from::

http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=HealthNews&y=cybermed|0|0|5|1735


http://www.scumdoctor.com/Indonesian/first-aid/heimlich-maneuver/Six-Steps-Of-The-Heimlich-Maneuver.html


http://getnew-information.blogspot.com/2008/07/awas-p3k-bisa-bikin-luka-makin-sekarat.html

Senin, 05 April 2010

MANFAAT DONOR DARAH DAN MITOS SEPUTAR DONOR DARAH

Mendengar kata donor darah, banyak orang yang bergidik ngeri membayangkan jarum suntik ditusuk ke kuilitnya. Belum lagi anggapan yang menyatakan bahwa donor darah membuat darah dalam tubuh berkurang. Ketakutan dan mitos yang salah semacam itu sering menjadi penghalang bagi seseorang untuk menyumbangkan darahnya.

Tak heran jika Indonesia merupakan negara yang kesadaran warganya untuk mendonorkan darahnya sangat rendah. Saat ini jumlah pendonor di Indonesia hanyalah 0,6%, sehingga sering terjadi ketimpangan antara kebutuhan dengan persediaan darah. Jumlah kantong darah yang berhasil dikumpulkan PMI setiap tahun hanya sekitar 1,2 juta kantong padahal kebutuhan normal mencapai 3 juta kantong.

Pengetahuan warga tentang donor darah masih sangat minim. Padahal donor darah sangat bermanfaat untuk kesehatan individu serta mempercepat pembentukan sel darah baru yang dapat membuat tubuh lebih sehat dan segar. Apalagi dengan menyumbangkan darah, kita telah menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan dan merupakan bagian dari amal ibadah kita.

SYARAT JADI DONOR
1. Usia 17-60 tahun.
2. Berat badan minimal 45 kilogram.
3. Temperatur tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.
4. Tekanan darah baik, yaitu: systole= 110-160 mm Hg dan diastole= 70-100 mm Hg.
5. Denyut nadi teratur yaitu antara 50-100 kali per detik.
6. Hemoglobin. Wanita minimal 12 gram persen dan laki-laki minimal 12,5 gram persen.
7. Jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan.
8. Sebelum donasi harus cukup tidur minimal 5 jam dan sudah makan.
9. Bagi wanita, tidak sedang hamil, menyusui, ataupun haid.

MANFAAT DONOR DARAH
- Mengetahui golongan darahnya (bagi yang pertama kali menyumbang darah).
- Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh.
- Mengetahui beberapa penyakit tertentu yang diderita. Setidaknya setiap darah yang didonorkan akan melalui 13 pemeriksaan (11 di antaranya untuk penyakit infeksi seperti HIV/AIDS, hepatitis C, sifilis, malaria, dll).
- Mendapat pemeriksaan fisik secara sederhana, seperti pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan.
- Membuat badan lebih sehat dan bugar, menyumbang darah memungkinkan terjadinya pergantian darah barusehingga metabolisme tubuh menjadi lancar yang dapat menghindari serangan penyakit jantung.
- Donor darah juga melatih kepedulian sosial kita.


DONOR DARAH BIKIN GEMUK??? SIAPA BILANG???

Tidak ada hubungan antara rajin donor darah dengan kegemukan. Kalau toh terpaksa dicari hubungannya, mungkin seperti ini: sehabis donor darah tubuh kita akan memerlukan banyak nutrisi dan vitamin. Kemudian kita menangkap sinyal tersebut dan menginterpretasi sebagai rasa lapar. Akhirnya porsi dan frekuensi makan kita akan bertambah. Makan lagi dan lagi. Itulah yang akhirnya menyebabkan gemuk!


taken from

http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1279&Itemid=31

http://www.karsamandiri.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=187&Itemid=77